KEMANDIRIAN BAHAN BAKU MASIH MENJADI ISU DALAM MUNAS KE XV 2016

Nawa Cita yang menjadi gaung pemerintahan Joko Widodo dapat diartikan dengan kemandirian dalam segala hal, kemandirian bahan baku obat di indonesia yang juga menjadi isu dalam Munas GP Farmasi ke XV tahun 2016 masih jauh panggang dari api, hal ini diperjelas dengan 98% bahan baku obat yang diproduksi di indonesia masih import dari luar negeri, Ironisnya lagi indonesia merupakan negara dengan jumlah tanaman obat terbanyak diseluruh dunia, hal ini tentu berbanding jauh dari apa yang manjadi gaung pemerintah yaitu “Nawa Cita”

“Salah satu solusi untuk menciptakan kemandirian adalah merekapitulasi tanaman-tanaman obat kesehatan yang akan menjadi calon bahan baku obat-obatan, mungkin ini dapat menjadi batu lompatan industri farmasi dari pemain pengemas bahan baku obat-obatan menjadi negara yang berkontribusi kepada kemandirian bahan baku” hal ini diungkapkan Jonatan pada sesi wawancara hari pertama Munas GP Farmasi ke XV 2016

Memang untuk mengejar 98% import obat menjadi 80% lokal masih agak sulit tetapi itu sesuatu yang harus mulai dibagun sejak saat ini seperti halnya yang sudah dilakukan Kimia Farma dalam hal pembangunan bahan baku obat

Semua tantangan dalam mewujudkan kemandirian bahan baku memang harus segera dimulai agar ketertinggalan negara indonesia dalam hal bahan baku obat dapat dikejar mulai dari sekarang kebijakan pemerintah juga menjadi peranan penting untuk mewujudkan Nawa Cita Bahan Baku Obat di Indonesia.